Sambak Online merupakan Jaringan Internet swadaya yang dirintis dan dikelola oleh pegiat dan relawan TIK yang ada di Desa Sambak Kecamatan Kajoran Magelang. Dimulai sejak tahun 2012. Kemudian sekitar tahun 2014 mulai kerjasama dengan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Desa Sambak sampai sekarang.

Kamis, 31 Desember 2015

Kampung Internet Swadaya (NET.TV)

Kampung Internet swadaya berbagi jaringan internet kepada warga ataupun lembaga yang ada di Desa sambak dan sekitarnya. Pengelolaan berbasis komunitas, bukan orientasi bisnis semata. Hasil patungan bulanan sepenuhnya untuk bayar biaya bulanan kepada penyedia jasa Internet. Selebihnya untuk operasional dan perawatan alat.


Talk Show ICT For Indonesia (MNC News)

Talk Show ICT for Indonesia Live MNC News setiap Kamis pukul 19.00-20.00 wib, program diskusi yang membahas seputar TIK, permasalahan dan solusi. Episode 25 September 2014, "Internet untuk Pedesaan"

Internet Hidupkan Desa Sambak (SINDO TV)

Jaringan Internet swadaya yang dikelola oleh pegiat dan relawan TIK di Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Jawa Tengah

Selasa, 19 November 2013

Warga Sambak Panik Karena Hujan Es dan Angin Kencang Disertai Petir

KAB MAGELANG - Warga Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang tampaknya kudu terus waspada. Baru selang sehari hujan deras disertai angin kencang mengacak-acak Dusun Mulwo dan Dusun Sidosari di Desa Wuwuharjo, giliran Dusun Sambak II, Desa Sambak terkena dampak cuaca ekstrim.

Rumah-rumah penduduk di Dusun Sambak II dihujani es, Selasa (5/11/13) sekitar pukul 15.00 WIB. Yang bikin panik warga, hujan es tersebut juga dibarengi angin kencang dan kerasnya suara petir.

"Bunyi es yang jatuh di atap kedengaran jelas", kata Siti, warga RT 3 RW 2 Dusun Sambak II. Hujan es dan angin kencang yang berlangsung sekitar 20 menit itu, membuat genteng-genteng beberapa rumah melorot.

"Esnya sebesar kancing baju", kata Karnah, warga Dusun Sambak II lainnya. Setelah hujan dan angin berhenti, warga langsung membereskan atap-atap rumah mereka yang rusak.

Sehari sebelumnya, yakni pada Senin (4/11/13) sekitar pukul 15.00 WIB, hujan deras dan angin kencang merusak sedikitnya 70 rumah di Dusun Sidosari dan Dusun Mulwo, Desa Wuwuharjo, Kajoran.

Sebuah musholla di di RT 003 RW 01 Dusun Sidosari tertimpa dahan pohon duku. Selain banyak pohon tumbang, areal pertanian pun tak luput dari amukan angin yang disertai hujan deras itu. Aliran listrik padam.
Sebelumnya, Rabu (30/10/13) sore, angin puting beliung lebih dulu menyapu Kecamatan Kajoran, tepatnya di Dusun Gendol, Desa Sukomakmur. Lesus merusak sedikitnya 14 bangunan tempat tinggal warga. Tiga diantaranya rusak berat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang sudah jauh hari mengeluarkan peringatan, bahwa Kajoran merupakan salah satu kecamatan yang rawan terhadap bencana puting beliung, juga tanah longsor.

Selain Kajoran, bencana-bencana tersebut juga patut diwaspadai oleh warga yang bermukim di Kecamatan Kaliangkrik, Pakis, Borobudur, Bandongan, Salaman, Sawangan, Windusari dan Tempuran.

Melongok Desa Internet di Magelang

MAGELANG - Keberadaan teknologi internet yang mudah memang banyak memberi manfaat bagi masyarakat. Apalagi jika internet yang bisa diakses oleh masyarakat hingga sampai ke pedesaan.

Seperti internet yang dikelola oleh Radio Komunitas Suara Kampung Pintar (SKPFM) Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Sejak setahun belakangan, akses internet yang diberi nama RT/RW Net itu telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Kendati hanya berawal dari modal semangat para pengelolanya, namun sekarang sudah berjalan cukup baik.

Warga bisa menikmati akses internet dengan mudah dan murah tanpa perlu jauh-jauh pergi ke warung internet (warnet) yang berjarak sekira 3,5 kilometer bahkan lebih dari Desa Sambak.

“Kami menggunakan konsep Wi-Fi (Wireless Fidelity) atau jaringan nirkabel, warga bisa menikmati akses internet dari rumah masing-masing,” jelas Muhammad Ainur Rofiq, salah satu pengurus di Radio SKP FM, Kamis (26/9/2013).

Dijelaskan Rofiq, butuh upaya agar Desa Sambak bisa terkoneksi dengan internet. Mengingat letak geografis yang banyak pepohonan dan topografi tanah yang cenderung tidak rata. Namun hasilnya, dalam radius 50-400 meter menggunakan laptop waga bisa menerima akses internet gratis.

“Untuk jangkauan dan kecepatan memang belum maksimal karena kontur geografisnya cenderung berbukit-bukit dan banyak pepohonan. Namun ke depannya akan ditambah lebih banyak lagi perangkat acces point di beberapa titik sebagai penguat sinyal,” urai Rofiq.

Tidak hanya para pelajar yang bisa memanfaatkan akses RT/RW net ini, bahkan pemerintah desa setempat, petani, pedagang juga membutuhkan akses internet untuk mendapatkan segala informasi dan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, pihaknya berharap ada dukungan dari berbagai piha mengingat selama ini masih diakukan secara swadaya oleh pengelola.

Kepala Desa Sambak, Dahlan mengungkapkan apresiasinya terhadap karya para pemuda Desa Sambak. Sebab, tidak bisa dipungkiri di era saat ini, hampir semua bidang membutuhkan internet, untuk memperoleh informasi dengan mudah, termasuk informasi-informasi terkait pembangunan.

“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung adanya internet masuk desa ini. Namun tentunya juga harus dibarengi dengan filter dan sosialisasi tentang internet sehat agar warga menggunakan internet secara bijak,” ucap Dahlan.

Hal senada juga diungkapkan, Amron Muhzawawi, seorang pengusaha keripik di Desa Sambak yang mengaku sangat terbantu dengan adanya jaringan RT/RW net yang bisa diakses dengan mudah. Terutama mempermudah dalam pemasaran dan promosi.

“Di era teknologi informasi seperti sekarang ini internet menjadi sangat penting untuk media promosi dan komunikasi. Di samping itu, pengenalan produk bisa sangat mudah dengan memanfaatkan berbagai situs jejering sosial yang ada,” ujar Amron.

Sumber: http://regional.kompas.com/read/2013/09/26/1544522/Melongok.Desa.Siber.di.Magelang