Sambak Online merupakan Jaringan Internet swadaya yang dirintis dan dikelola oleh pegiat dan relawan TIK yang ada di Desa Sambak Kecamatan Kajoran Magelang. Dimulai sejak tahun 2012. Kemudian sekitar tahun 2014 mulai kerjasama dengan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Desa Sambak sampai sekarang.

Selasa, 19 November 2013

Warga Sambak Panik Karena Hujan Es dan Angin Kencang Disertai Petir

KAB MAGELANG - Warga Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang tampaknya kudu terus waspada. Baru selang sehari hujan deras disertai angin kencang mengacak-acak Dusun Mulwo dan Dusun Sidosari di Desa Wuwuharjo, giliran Dusun Sambak II, Desa Sambak terkena dampak cuaca ekstrim.

Rumah-rumah penduduk di Dusun Sambak II dihujani es, Selasa (5/11/13) sekitar pukul 15.00 WIB. Yang bikin panik warga, hujan es tersebut juga dibarengi angin kencang dan kerasnya suara petir.

"Bunyi es yang jatuh di atap kedengaran jelas", kata Siti, warga RT 3 RW 2 Dusun Sambak II. Hujan es dan angin kencang yang berlangsung sekitar 20 menit itu, membuat genteng-genteng beberapa rumah melorot.

"Esnya sebesar kancing baju", kata Karnah, warga Dusun Sambak II lainnya. Setelah hujan dan angin berhenti, warga langsung membereskan atap-atap rumah mereka yang rusak.

Sehari sebelumnya, yakni pada Senin (4/11/13) sekitar pukul 15.00 WIB, hujan deras dan angin kencang merusak sedikitnya 70 rumah di Dusun Sidosari dan Dusun Mulwo, Desa Wuwuharjo, Kajoran.

Sebuah musholla di di RT 003 RW 01 Dusun Sidosari tertimpa dahan pohon duku. Selain banyak pohon tumbang, areal pertanian pun tak luput dari amukan angin yang disertai hujan deras itu. Aliran listrik padam.
Sebelumnya, Rabu (30/10/13) sore, angin puting beliung lebih dulu menyapu Kecamatan Kajoran, tepatnya di Dusun Gendol, Desa Sukomakmur. Lesus merusak sedikitnya 14 bangunan tempat tinggal warga. Tiga diantaranya rusak berat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang sudah jauh hari mengeluarkan peringatan, bahwa Kajoran merupakan salah satu kecamatan yang rawan terhadap bencana puting beliung, juga tanah longsor.

Selain Kajoran, bencana-bencana tersebut juga patut diwaspadai oleh warga yang bermukim di Kecamatan Kaliangkrik, Pakis, Borobudur, Bandongan, Salaman, Sawangan, Windusari dan Tempuran.

Melongok Desa Internet di Magelang

MAGELANG - Keberadaan teknologi internet yang mudah memang banyak memberi manfaat bagi masyarakat. Apalagi jika internet yang bisa diakses oleh masyarakat hingga sampai ke pedesaan.

Seperti internet yang dikelola oleh Radio Komunitas Suara Kampung Pintar (SKPFM) Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Sejak setahun belakangan, akses internet yang diberi nama RT/RW Net itu telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Kendati hanya berawal dari modal semangat para pengelolanya, namun sekarang sudah berjalan cukup baik.

Warga bisa menikmati akses internet dengan mudah dan murah tanpa perlu jauh-jauh pergi ke warung internet (warnet) yang berjarak sekira 3,5 kilometer bahkan lebih dari Desa Sambak.

“Kami menggunakan konsep Wi-Fi (Wireless Fidelity) atau jaringan nirkabel, warga bisa menikmati akses internet dari rumah masing-masing,” jelas Muhammad Ainur Rofiq, salah satu pengurus di Radio SKP FM, Kamis (26/9/2013).

Dijelaskan Rofiq, butuh upaya agar Desa Sambak bisa terkoneksi dengan internet. Mengingat letak geografis yang banyak pepohonan dan topografi tanah yang cenderung tidak rata. Namun hasilnya, dalam radius 50-400 meter menggunakan laptop waga bisa menerima akses internet gratis.

“Untuk jangkauan dan kecepatan memang belum maksimal karena kontur geografisnya cenderung berbukit-bukit dan banyak pepohonan. Namun ke depannya akan ditambah lebih banyak lagi perangkat acces point di beberapa titik sebagai penguat sinyal,” urai Rofiq.

Tidak hanya para pelajar yang bisa memanfaatkan akses RT/RW net ini, bahkan pemerintah desa setempat, petani, pedagang juga membutuhkan akses internet untuk mendapatkan segala informasi dan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, pihaknya berharap ada dukungan dari berbagai piha mengingat selama ini masih diakukan secara swadaya oleh pengelola.

Kepala Desa Sambak, Dahlan mengungkapkan apresiasinya terhadap karya para pemuda Desa Sambak. Sebab, tidak bisa dipungkiri di era saat ini, hampir semua bidang membutuhkan internet, untuk memperoleh informasi dengan mudah, termasuk informasi-informasi terkait pembangunan.

“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung adanya internet masuk desa ini. Namun tentunya juga harus dibarengi dengan filter dan sosialisasi tentang internet sehat agar warga menggunakan internet secara bijak,” ucap Dahlan.

Hal senada juga diungkapkan, Amron Muhzawawi, seorang pengusaha keripik di Desa Sambak yang mengaku sangat terbantu dengan adanya jaringan RT/RW net yang bisa diakses dengan mudah. Terutama mempermudah dalam pemasaran dan promosi.

“Di era teknologi informasi seperti sekarang ini internet menjadi sangat penting untuk media promosi dan komunikasi. Di samping itu, pengenalan produk bisa sangat mudah dengan memanfaatkan berbagai situs jejering sosial yang ada,” ujar Amron.

Sumber: http://regional.kompas.com/read/2013/09/26/1544522/Melongok.Desa.Siber.di.Magelang

Sabtu, 09 Februari 2013

DPS Desa Sambak Mencapai 1796 Orang


MAGELANG (SambakOnline). Daftar Pemilih Sementara (DPS) Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang mencapai 1796 orang. Terdiri dari laki-laki 875 orang dan perempuan 921 orang. Adapaun sebaran di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebagai berikut; TPS I 453, TPS II 507, TPS III 374, TPS IV 462. Selanjutnya DPS tersebut akan dipasang ditempat-tempat strategis mulai tanggal 9 februari  sampai 1 Maret 2013 agar ditanggapi oleh masyarakat.

Demikian hasil dari pleno yang di hadiri oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS), Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) dan Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) pada Jum’at (08/02/2013).

Menurut Darsin, Ketua PPS Desa Sambak mengatakan  tidak ada kendala yang berarti dalam proses pemutakhiran data. Kalaupun ada, itu sifatnya sangat teknis dan sudah bisa teratasi.

“Tidak ada kendala yang berarti, semua berjalan dengan lancar. Kalaupun ada masalah sedikit, itu terkait dengan hal teknis dan alhamdulillah sudah terselesaikan”. Ujarnya.

Darsin juga meminta kepada masyarakat untuk menanggapi dan memberi masukan tanggapan dan masukan setelah DPS di tempel pada tempat-tempat strategis. Hal ini bertujuan agar jangan sampai ada warga yang sudah memiliki hak pilih pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) nanti yang tidak terdata.

Sesuai dengan jadwal tahapan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Tengah, Pilgub Jateng untuk periode 2013-2017 akan dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2013. Adapaun Proses tahapannya, sudah dimulai sejak bulan desember 2012 lalu. (fiq)

Jumat, 11 Januari 2013

KPU Kabupaten Magelang Kerahkan 2380 PPDP


Kota Mungkid - KPU Kabupaten Magelang mengerahkan  2.380 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) untuk melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) terhadap 1.065.990 jiwa  Penduduk  Potensial Pemilih Kabupaten Magelang yang merupakan Bahan Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pilgub Jateng Tahun 2013.

“ Proses Coklit itu sudah dimulai sejak 6 Januari  dan akan berakhir 4 Februari 2013 mendatang. Tugas PPDP membantu PPS dalam kegiatan Coklit” Ungkap Ahmad Majidun, ketua KPU Kabupaten Magelang  yang juga membidangi divisi pemutakhiran data pemilih.

Secara riil, kegiatan Coklit adalah PPS dibantu PPDP mendatangi rumah penduduk yang masuk  Daftar Pemilih Sementara. PPDP mencatat pemilih yang didatangi apakah Memenuhi Syarat (MS) sebagai pemilih atau Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

Ketentuan MS, diantaranya bila pemilih  telah berumur 17 tahun/lebih; belum 17 tahun tetapi sudah menikah; Bukan TNI/POLRI. Sementara pemilih TMS, bila saat dicoklit nyata-nyata sedang terganggu jiwanya; sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; telah meninggal dunia dan telah pindah domisili.

Setelah melakukan coklit, PPDP wajib menyerahkan tanda bukti terdaftar sebagi pemilih dengan menggunakan Formulir Tanda Bukti Terdaftar Sebagai Pemilih (Form Model A.3.3-KWK.KPU) dan menempelkan sticker  Telah Terdaftar untuk masing-masing Kepala Keluarga (KK).

Dikatakannya, pemutakhiran data pemilih pilgub Jateng 2013 sedikit berbeda dengan Pilgub 5 tahun lalu. Kali ini proses pemutakhiran data pemilih didukung  sistem data berbasis website milik KPU Propinsi Jawa Tengah yang disebut “ si indi jateng” atau Sistem Informasi Data Pemilih Jawa Tengah.

Nantinya PPDP setiap minggu melaporkan hasil coklit kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) . Petugas PPS  inilah yang harus menginput data penduduk hasil coklit kedalam aplikasi excel Siindijateng.”Memang perlu ketelitian dan kehati-hatian ekstra tinggi, karena bila salah sedikit saja dalam meng-input nama pemilih atau alamat pemilih, sistem excel Siindijateng akan mendeteksi lain,” terang Majidun.(***/Red)

Sumber: KPU Kab.Magelang