Setelah Kena PHK Berwirausaha di Rumah
Posted by kampoeng pintar on 20.22 with No comments
Dari pejabat hingga wong mlarat, dari pengusaha sampai buruh kerja. Harga bahan baku yang semakin merangkak naik membuat masyarakat kita semakin tercekik disertai pula dengan daya beli masyarakat yang mulai menurun, membuat para pengusaha mulai berpikir bagaimana caranya menjaga kestabilan keuangan perusahaan. Dari memangkas biaya produksi sampai mulai mengurangi jumlah karyawan, atau biasa kita dengar (PHK ) pemutusan hubungan kerja. Cara terakhir inilah yang sering dilakukan para pengusaha. Mereka beranggapan inilah yang terbaik.
Budi (35 ) mantan karyawan pabrik sepatu di Jakarta terkena PHK sekitar 2thn lalu padahal dia telah 15 thn bekerja di pabrik tersebut. Ia menghidupi seorang istri dan 2 orang anaknya dari upah bulanan yang ia dapatkan menjadi buruh pabrik. Setelah mendapatkan surat pemutusan hubungan kerja dia shok berat karena bersamaan dengan itu istrinya telah mengandung anak ke-2 yang sebulan lagi akan melahirkan. Kemudian ia ingat akan kampung halamanya yaitu desa Sambak Kajoran Kabupaten Magelang setelah mendapatkan uang pesangon yang belum dibayarkan penuh oleh pihak pabrik ia mambawa istri beserta anaknya pulang kampung kemudian ia kembali lagi ke Jakarta untuk mengurus uang pesangon yang nunggak. Setelah beberapa bulan baru pabrik membayar penuh kemudian dia pulang dan menetap di kampung halamannya. Sekarang Budi telah membuka sebuah warung kecil didesanya.
Dari cerita diatas kita bisa melihat Budi menjadi korban kebijakan untuk kepentingan perusahaan. Dibalik itu semua, harusnya mereka sadari betapa banyak keluarga yang akan mereka korbankan. Benar-benar keputusan yang sangat sulit disaat yang seperti ini. Pemerintah pun hanya bisa mengimbau kepada kalangan pengusaha untuk tidak melakukan PHK di saat seperti ini.
Sekali lagi, hanya mengimbau. Tidak ada langkah konkret yang dilakukan. Sekarang saatnya para buruh untuk berpikir luas dan lebih kreatif. Mulailah berpikir untuk berwirausaha meskipun skala usahanya kecil. Kemudian Para buruh tidak perlu takut lagi untuk menghadapi bayang-bayang ancaman PHK dari perusahaan, jika mereka bisa berwirausaha. Walau hanya usaha skala kecil, dengan ketekunan tentu sedikit demi sedikit akan berkembang meskipun ada kegagalan didalamnya.
Jangan pernah lupa bahwa pengusaha-pengusaha yang saat ini menggaji dan mempekerjakan mereka adalah orang-orang yang dulunya mulai dari hal yang kecil. Masih terbentang lebar peluang-peluang usaha yang dapat digali. Jadi mari berwirausaha demi masa depan kelak. (antox_sapuregel)
Budi (35 ) mantan karyawan pabrik sepatu di Jakarta terkena PHK sekitar 2thn lalu padahal dia telah 15 thn bekerja di pabrik tersebut. Ia menghidupi seorang istri dan 2 orang anaknya dari upah bulanan yang ia dapatkan menjadi buruh pabrik. Setelah mendapatkan surat pemutusan hubungan kerja dia shok berat karena bersamaan dengan itu istrinya telah mengandung anak ke-2 yang sebulan lagi akan melahirkan. Kemudian ia ingat akan kampung halamanya yaitu desa Sambak Kajoran Kabupaten Magelang setelah mendapatkan uang pesangon yang belum dibayarkan penuh oleh pihak pabrik ia mambawa istri beserta anaknya pulang kampung kemudian ia kembali lagi ke Jakarta untuk mengurus uang pesangon yang nunggak. Setelah beberapa bulan baru pabrik membayar penuh kemudian dia pulang dan menetap di kampung halamannya. Sekarang Budi telah membuka sebuah warung kecil didesanya.
Dari cerita diatas kita bisa melihat Budi menjadi korban kebijakan untuk kepentingan perusahaan. Dibalik itu semua, harusnya mereka sadari betapa banyak keluarga yang akan mereka korbankan. Benar-benar keputusan yang sangat sulit disaat yang seperti ini. Pemerintah pun hanya bisa mengimbau kepada kalangan pengusaha untuk tidak melakukan PHK di saat seperti ini.
Sekali lagi, hanya mengimbau. Tidak ada langkah konkret yang dilakukan. Sekarang saatnya para buruh untuk berpikir luas dan lebih kreatif. Mulailah berpikir untuk berwirausaha meskipun skala usahanya kecil. Kemudian Para buruh tidak perlu takut lagi untuk menghadapi bayang-bayang ancaman PHK dari perusahaan, jika mereka bisa berwirausaha. Walau hanya usaha skala kecil, dengan ketekunan tentu sedikit demi sedikit akan berkembang meskipun ada kegagalan didalamnya.
Jangan pernah lupa bahwa pengusaha-pengusaha yang saat ini menggaji dan mempekerjakan mereka adalah orang-orang yang dulunya mulai dari hal yang kecil. Masih terbentang lebar peluang-peluang usaha yang dapat digali. Jadi mari berwirausaha demi masa depan kelak. (antox_sapuregel)
Categories: KARYA KOMUNITAS
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda. Boleh berupa saran, kritik yang bersifat membangun. Komentar berbau SARA dan SARU akan kami delete permanen.